Sunday, November 17, 2019

Tak Diminati Lokal, Berjaya di Internasional

Pasangan suami istri (pasutri), Jaime Taguba serta Nurhandiah J Taguba sukses membuat tempat usaha bernama Istana Kerang. Lika-liku yang dilewati serta pasang surut ekonomi tidak membuat pasutri ini gentar serta pada akhirnya sukses melakukan bisnis kerajinan memiliki bahan baku sampah kulit kerang.



Nurhandiah masih mengingat benar momen kritis moneter yang berlangsung di Indonesia pada 1997-1998. Finansial keluarga Nurhandiah terpengaruh. Suaminya, Jamie Tabuga yang waktu itu kerja jadi kontraktor tidak banyak memperoleh project.

Baca Juga : Administrasi Perkantoran

"(Finansial) kita jatuh. Harus kita harus berpikir supaya bangun ," kata Nurhandiah waktu bercerita perjuangannya membuat Istana Kerang yang ada di Desa Astapada, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/11/2019).

Dua tahun sesudah kritis moneter, persisnya tahun 2000, Nurhandiah memperoleh inspirasi mengenai pendayagunaan sampah kulit kerang. Waktu itu, Pemutusan Jalinan Kerja (PHK) berlangsung dengan besar sebab efek kritis moneter. Nurhandiah lihat kesempatan ajak beberapa bekas pekerja untuk membantunya melakukan bisnis kerajinan sampah kulit kerang.

Tetapi perjalananannya tidak mulus. Produk hasil kerajinan Nurhandiah sempat dicampakkan pasar lokal. "Pernah di pameran Sarinah, Pasar Raya Jakarta, di mal Cirebon. Tetapi sambutannya kurang. Pada akhirnya kita tarik ," tuturnya.

Selanjutnya, perjuangan Nurhandiah memperoleh sambutan yang mengagumkan dari pasar luar negeri. Beberapa negara Asia serta Eropa melirik produk kerajinan kulit kerangnya. Sampai sekarang, Nurhandiah masih teratur export ke luar negeri.

Baca Juga : Pengertian Administrasi Perkantoran

"Saat ini yang masih teratur untuk eskspor itu ke Spanyol serta Jepang," kata Nurhandiah.

Nurhandiah akui sempat kebanjiran order di luar negeri, persisnya sekitaran tahun 2008 sampai 2010. Pada sebuah bulan, Nuhandiah dapat kirim produknya sekitar 11 container. Mendekati tahun 2015, pesanan ekspornya mulai alami penurunan.

"Ya saat itu ada Prancis, Italia serta yang lain. Saat ini masih, kaya ke Thailand, Malaysia, Kuwait serta yang lain. Tetapi tidak seperti dahulu. Saat ini itu setiap bulannya seputar tiga container," kata Nurhandiah.

Jadi Tempat Wisata

Tidak hanya memercayakan export, Nurhandiah terima pesanan kecil-kecilan seperti untuk cenderamata pernikahan dan lain-lain. Diluar itu, Istana Kerang sering didatangi pelancong.

"Ada kunjungan rombongan , yang personal hadir kesini ada juga. Ya beli di sini. Memang prosentasenya tidak sekitar yang kita export," kata Nurhandiah.

Nurhandiah menamai rumah produksi kerajinan kerangnya dengan panggilan Istana Kerajinan Kerang. Pengunjung akan dibikin kagum waktu berkunjung ke tempat yang dipenuhi produk memiliki bahan kulit kerang dengan pengaturan yang rapi. Ada furniture yang dihiasi susunan kulit kerang, patung sapi, warna-warni lampu hias, hiasan dinding, piring-piringan, cermin serta yang lain.

"Kita pakai bahan baku kulit kerang, beberapa type. Banyak, ada kerang dara, ijoan serta yang lain. Darimanakah berbahan? Kita gunakan sampah kerang dari nelayan, pasar serta yang lain. Kita bikin dari produk yang paling kecil sampai besar," kata Nurhandiah.

Tidak hanya memakai kulit kerang jadi bahan baku penting, Nurhandiah memakai bahan pendukung lain seperti lem, resin, plat, besi, kayu, kuningan serta yang lain. Proses membuatnya bergantung bentuk produknya. Harga kerajinan kerangnya itu dibanderol dari harga beberapa ratus ribu sampai juta-an rupiah.

Baca Juga : Administrasi Perkantoran Adalah

Salah satu orang pengunjung asal Kabupaten Bekasi, Jawa barat, Ina Bitono (50) akui terkejut waktu lihat tempat yang berisi kerajinan kerang. Ina bersama dengan rombongannya langsung menyimpan kunjungannya ke Istana Kerang.

"Iya rombongan paguyuban, dengar dari rekan ada Istana Kerang. Kesini, nyatanya bagus. Mengagumkan sekali, tidak nyesel," kata Ina pada detikcom.

Tidak hanya foto-foto, Ina tengah repot pilih beberapa produk kerajinan kerang. "Masih proses milih-milih. Bagus-bagus sekali, mudah-mudahan ada yang pas ya," kata Ina.

No comments:

Post a Comment