Thursday, November 7, 2019

Polisi Kota Kediri Gelar Nobar

Polres Kediri Kota ajak masyarakat, pelajar serta Forkopimda melihat bersama Film Cuma Manusia Biasa. Film itu dipandang akan memberikan inspirasi warga untuk lebih siaga akan tindak pidana perdagangan manusia.



Film Cuma Manusia Biasa adalah film yang diproduseri Mabes Polri. Film ini bercerita mengenai usaha kepolisian dalam ungkap masalah penculikan beberapa siswi. Mereka jadi korban perdagangan manusia.

Baca Juga : Analisis Data

Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana ajak warga, pelajar, mahasiswa serta Forkopimda melihat bersama film itu. Nobar diadakan dalam suatu bioskop, Jalan PB Sudirman, Kota Kediri.

"Film ini penuh arti serta pelajaran untuk keluarga waspada langkah aktor lancarkan tindakan jahatnya," sebut Miko, Kamis (7/11/2019).

Film ini mengajari mengenai utamanya keterikatan di antara bagian keluarga. Hingga tidak ada karakter apatis yang tumbuh.

Menurut dia, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ramai di Indonesia. Serta Jawa Timur terhitung Kota Kediri. Karena itu, polisi perlu pertolongan dari masyarakat untuk menahan tindak pidana itu berlangsung.

Baca Juga : Pengertian Analisis Data

"Saya pikir di Kediri kekuatan TPPO ada, sebab kita bersisihan dengan wilayah lain. Tempo hari jika tidak salah ada satu masalah yang telah kita tangani berkaitan dengan TPPO. Serta ini kita menginginkan pertolongan dari warga supaya selekasnya melimpahkan informasikan pada kami. Terutamanya di penyelamatan sebenarnya TPPO ini sangat-sangat grafiknya sedang naik. Ini menjadi perhatian bikin kita bersama dengan," terangnya.

Nobar menyengaja diadakan Humas Polres Kediri Kota. Tidak hanya mempunyai tujuan memperkuat bersilahturahmi, sebagai usaha berpesan Kamtibmas pada warga.

"Tidak hanya bersilahturahmi, berpesan Kamtibmas pada warga akan bahaya serta modus aktor kejahatan sekarang," jelas AKP Kamsudi, Kasubbag Humas Polres Kediri Kota.

Salah satunya peserta nobar Farinsa Purna Sifa Devi menjelaskan, Film Cuma Manusia Biasa mengajari pelajar lebih siaga pada beberapa orang yang tidak diketahui. Siswi SMAN 3 Kediri itu menuai pelajaran tidak untuk gampang yakin dengan suatu hal, khususnya waktu memakai sosial media.

Baca Juga : Analisis Data Adalah

"Sebetulnya bahaya ini hari, saya rasakan sebetulnya gunakan sosmed itu ada bagian negatif serta positifnya. Jadi harus kita mengambil yang positifnya saja. Jadi seperti tadi di film seperti perjumpaan melalui akun-akun sosial media yang tidak kita mengenal itu semestinya sedikit dijauhi serta siaga. Sebab bisa jadi korban tindak pidana, terutamanya pelajar putri," kata Farinsa.

No comments:

Post a Comment