Sunday, November 17, 2019

Insinyur Dina Ogah Patenkan Long Span LRT Jabodebek

Jembatan lengkung bentang panjang (long span) di Kuningan pada project LRT Jabodebek terakhir memetik banyak pujian. Jembatan ini jadi jembatan lengkung kereta dengan boks beton terpanjang yang pernah ada.



Konstruksi long span ini melayang-layang di atas jalan layang dengan bentuk melengkung selama 148 mtr. dengan radius lengkung 115 mtr. tanpa ada tiang pier. Beton yang dipakai seberat 9.688,8 ton serta besinya seberat 2.929,7 ton. Sesaat cara yang dipakai ialah concentrate box grider balance cantiviler.

Baca Juga : Pengertian Cerpen

Arvilla Delitriana, sang insinyur lokal yang mendesain jembatan itu memetik pujian. Dari mulai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai Menko Kemaritiman serta Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Luhut serta Basuki serta memberi Dana Operasional Menteri (DOM) padanya jadi bentuk animo. Diluar itu Basuki minta supaya karya dari wanita yang akrab dipanggil Dina itu dipatenkan. Tetapi ajakan itu tidak dituruti.

"Tidak. Saya tetap katakan saya diberi ilmunya gratis sama Pak Jodi, sama pengalaman serta peluang. Mengapa saya tidak beri peluang yang sama juga dengan lainnya. Siapa saja yang ingin nanya masalah jembatan itu atau jembatan apa pun kita akan jawab," katanya waktu terlibat perbincangan dengan detikcom minggu kemarin.

Dina sendiri kerja di PT Cipta Graha Kekal. Ia kerja di perusahaan itu karena dibawa oleh ahli konstruksi jalan serta jembatan Jodi Firmansyah. Dina merasakan banyak memperoleh pengetahuan dari Jodi.

Dina sendiri akui tidak cemas bila karyanya dicontek oleh faksi atau bangsa lain. Menurut dia cuma buang-buang daya mematenkan design yang telah menyebar luas.

Baca Juga : Cerpen Adalah

"Sebab prinsip dasarnya mengalkulasi. Toh gambar saya telah menyebar ke mana-mana. Ke OCG jadi pengawas, Systra jadi checker, ke PU jadi komite. Jadi daya saya tak perlu dibuang untuk mematenkan itu. Sebab sebenarnya memang tidak ada yang butuh saya tutup-tutupi, semua dapat akses," imbuhnya.

Apalagi ia serta perusahaannya telah terlatih share pengetahuan mengenai konstruksi jembatan pada siapa saja. Walau rutinitas baik itu sempat juga membuat hampir terjegal masalah hukum.

"Ada pengalaman unik ada masalah sampai kami dicheck Polisi. Jadi ada satu orang bertanya jembatan pada saya jadikan pernyataan, jadi ketetapan project walau sebenarnya saya tidak tandatangan. Terus polisinya nanya mengapa ibu jawab? Ya kan ia nanya. Loh ibu bertemu orang tidak mengenal terus nanya masalah jembatan dijawab? Ya dijawab. Kok ingin? Mengapa tidak ingin. Jika pengetahuan ada yang nanya ya jawab saja," katanya.

No comments:

Post a Comment