Monday, March 30, 2020

Swab Pasien Corona di Jakarta

Tidak hanya dokter serta perawat, petugas laboratorium jadi garda paling depan dalam mengatasi virus corona COVID-19. Pria namanya Fadly, seorang petugas lab di salah satunya rumah sakit referensi pemerintah untuk virus corona, bagikan kisahnya pada detikcom bagaimana dia harus bertemu dengan pasien.



Setiap hari, dia bekerja untuk ambil swab dari orang yang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Tentunya ini benar-benar beresiko baginya, mengingat test swab sendiri ialah proses pemungutan lendir langsung dari aliran pernafasan dengan menyeka tenggorokan atau hidung pasien.

Efek buat dia terjangkiti termasuk besar ditambah lagi bila dia tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan standard. Tetapi sebab telah diperlengkapi APD yang sesuai SOP dia yakin dianya aman waktu mengatasi pasien.

Baca Juga : Pengertian Etika

" Mengapa saya yakin diri, sebab SOP yang kita kerjakan telah benar, " tegasnya waktu dihubungi detikcom Senin (30/3/2020).

Dalam satu hari, dia dapat ambil 5 contoh pasien yang nanti akan dicheck untuk diketahui apa pasien itu positif atau negatif.

" Yang ngambil contoh positif corona, saya yang ngambil swabnya. Kelak kan diketahui positif lewat kita dari laboratorium, Ini hari saya ambil contoh 5 pasien. Ini pasien PDP yang baru masuk di IGD serta menanti hasil, " tuturnya.

Dia menerangkan selesai ambil swab dia diwajibkan untuk mandi menggunakan air hangat.

" Jadi kita ngambil untuk kelak dilihat lewat laboratorium gunakan APD komplet, ditambah keluar dari sana harus mandi, air hangat, tidak bisa tidak, " sambungnya.

Walau demikian, dia akui jika pekerjaan yang dia menempuh sekarang tidak pernah dia sesalkan. Fadly tahu benar bagaimana efek yang akan ia mengmelawan. Termasuk juga efek penampikan dari lingkungan seperti dirasakan rekan-rekan sejawatnya.

Baca Juga : Etika Adalah

" Sebelum saya masuk dunia kesehatan, tentu saya sudah tahu risikonya apa, tidak ada penyesalan jika kemauan kita untuk membantu insyallah dapat imbalan dari Tuhan, " katanya.

Kecemasan dari keluarganya juga tidak dapat disangkal. Dia cuma dapat memberikan keyakinan pada keluarga jika dianya dalam keadaan baik-baik saja.

" Keluarga tentu ada rasa cemas, tetapi saya upayakan agar tenang, saya kasih semangat ke mereka jika saya gapapa, " tutupnya.

No comments:

Post a Comment