Thursday, August 15, 2019

Mantan Menteri PDT Mangkir

Definisi - Koran Sindo serta Sindonews.com bekerja bersama dengan Kementerian Pemuda serta Olahraga (Kemenpora) mengadakan diskusi publik bertopik 'Kontribusi Pemuda untuk Prestasi Bangsa' di lokasi Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2019).

Deputi Bagian Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah menjelaskan, pemuda harus manfaatkan sosial media (Sosmed) jadi ajang untuk tuangkan beberapa ide kreatifnya. Hingga, akan mengharumkan nama Tanah Air di mata dunia Internasional.



"Modal buat beberapa pemuda kita ini untuk lakukan kegiatan-kegiatan memancing potensi-potensi mereka untuk hari esok. Untuk hari esok beberapa pemuda kita jadi manusia-manusia kreatif serta yang mensejahterakan bangsa ini," kata Faisal dalam videokonfren yang disiarkan di tempat.

Baca Juga : Pengertian Menyimak

Dia mengharap pemuda Indonesia bisa tumbuh berkembang jadi manusia yang kuat serta anti narkoba, hingga dapat jadi keinginan bangsa dalam hadapi perubahan global.

"Saya juga menginginkan semua pemuda kita sehat tidak merokok serta anti narkoba. Serta aksi tindakan lain hingga dapat berpikir jadi pemuda yang kuat, pemuda yang maju serta Indonesia unggul," tuturnya.

Selain itu, Pemimpin Redaksi Sindo, Djaka Susila menjelaskan di masa perkembangan digital sekarang, pemuda dituntut harus dapat memakai gadget serta alat digital yang lain dalam menyambut industri 4.0.

"Berhati-hati dengan digitalisasi dapat jadi pisau bermata dua mungkin saja menjerumuskan kita," kata Djaka.

Menurutnya, info yang berada di sosmed itu tidak bisa langsung disebarluaskan tanpa ada dibuktikan kebenarannya terlebih dulu.

"Yang penting content, saya meyakini ke depan dapat lebih konsentrasi content bukan alatnya, alatnya cuma menolong. Seperti tagline Sindonews tepat berkualitas bukan cepat, ini rintangannya kita harus makin berhati-hati," katanya.

Dalam talkshow ini ikut mengundang beberapa narasumber, yaitu Diskusi Narasumber Keynote Speaker Deputi Bagian Pemberdayaan Pemuda Prof. Bapak Dr. Faisal Abdullah, VP of Business Merchant DOKU, Dody Wijaya, Founder Mendekor, Brian Karno Jan, Owner Dapur Cihuuyy, Devi Maharani, Musisi Wahyu Selow serta Musisi Nugie.

Bekas Menteri Desa, Pembangunan Wilayah Ketinggalan serta Transmigrasi, yang Sekretaris Jenderal PBNU, A Helmi Faishal Zani mangkir alias tidak ada dalam pemanggilan oleh team penyidik Komisi Pembasmian Korupsi (KPK), di hari ini. Instansi antirasuah itu juga merencanakan mengagendakan pemanggilan lagi pada Helmi. \

Artikel Terkait : Menyimak Adalah

Sedianya Helmi didatangkan jadi saksi untuk terduga ‎Komisaris sekaligus juga Dirut PT Sharleen Raya JECO Grup, Hong Artha (HA) berkaitan masalah sangkaan korupsi project pembangunan jalan punya Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2016.

"A Helmi Faishal Zaini saksi HA TPK terima hadiah berkaitan project di Kementrian PUPR tahun budget 2016. Kontrol direncanakan lagi," kata Juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2019).

Dalam masalah ini, KPK sudah memutuskan Komisaris sekaligus juga Dirut PT Sharleen Raya JECO Grup, Hong Artha John Alfred jadi terduga baru dalam masalah sangkaan korupsi project pembangunan jalan punya Kementeriaan PUPR.

Hong Artha diputuskan jadi terduga pada 2 Juli 2019, yang lalu. Tetapi, semenjak diputuskan jadi terduga satu tahun yang lalu, KPK belum lakukan penahanan pada Hong Artha.

Hong Artha disangka dengan bersama memberi atau menjanjikan suatu pada pegawai negeri atau pelaksana negara. Janji atau uang yang diberi itu disangka untuk lakukan ataukah tidak lakukan suatu yang berlawanan dengan jabatannya.

Satu diantara pelaksana yang disangka terima suap dari Hong Artha yaitu, Kepala Tubuh Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku serta Maluku Utara, Amran HI Mustary. Amran disangka terima uang sebesar Rp8 miliar serta Rp2,6 miliar dari Hong Artha.

No comments:

Post a Comment