Thursday, August 15, 2019

Aturan Paskibraka Putri Pakai Celana Panjang Dibatalkan

Organisasi saya Partai Perindo, yaitu Pergerakan Kasih Indonesia (Gerkindo) mengadakan pertemuan dengan beberapa organisasi masyarakat, instansi serta yayasan Kristen dalam rencana menyongsong Hari Lagi Tahun (HUT) RI ke-74.

Ketua Umum DPP Gerkindo Yerry Tawalujan menjelaskan, pertemuan ini untuk memaknai makna kemerdekaan RI ke-74 yang jatuh pada 17 Agustus 2019 akan datang.

"Kita telah 74 tahun merdeka tapi kemerdekaan full, kemerdekaan penuh sebetulnya belum demikian dirasa," kata Yerry waktu temu wartawan di Restoran Handayani Sempurna, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (15/8/2019).



"Contoh gini, negara merdeka ditambah lagi telah 74 tahun merdeka semestinya tidak lagi ada permasalahan stunting, gizi jelek, permasalahan orang harus pindah dengan sangat terpaksa, contoh yang saat ini cukup viral apa yang berlangsung di Papua," sambung ia.

Baca Juga : Pengertian Dongeng

Yerry berujar, negara yang merdeka dengan penuh semestinya tidak ada gertakan buat umat beragama untuk jalankan beribadah sesuai agama serta kepercayaannya. Ini jadi salah itu rumor yang ditegaskan bersamanya.

Yerry menjelaskan, Gerkindo serta beberapa organisasi masyarakat/instansi Kristen yang lain terdorong untuk perjuangkan hak azasi umat yang diharapkannya bisa terwakili dengan pertemuan ini.

"Kami tidak dapat mengaku sebagai wakil umat Kristen, tidak, benar-benar tidak. Tapi kami ikut perjuangkan suara dari umat Kristen yang di beberapa tempat tersendiri merasakan masih jauh dari kemerdekaan, dengan terkungkungnya kebebasan kemerdekaan untuk jalankan beribadah sesuai agamanya semasing," jelas ia.

Tidak hanya Gerkindo, ikut ada beberapa organisasi masyarakat serta instansi Kristen yang lain diantaranya: DPP API (Asosiasi Pendeta Indonesia), DPP MUKI (Majelis Umat Kristen Indonesia), serta PCPI (Perkumpulan Intelektual Protestan Indonesia).

Lalu ada juga ICW (Indonesia Christian Watch), Lumbung Yusuf, DPP AKGI (Aliansi Kerja sama Gotong Royong Indonesia), Parkindo (Keterlibatan Kristen Indonesia), serta PIM (Wanita Indonesia Maju).

Artikel Terkait : Dongeng Adalah

Kementerian Pemuda serta Olahraga (Kemenpora) pastikan semua anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2019 untuk putri masih menggunakan rok. Ketetapan itu diambil sesudah dengarkan input dari beberapa faksi.

Awalnya Kepala Staf Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono sudah membetulkan jika Pakibraka putri akan memakai celana panjang dalam HUT ke-74 RI di halaman Istana Merdeka. Tetapi, buat anggota Paskibraka putri yang tidak berjilbab masih dapat menggunakan rok. Selanjutnya, ketentuan ini diurungkan.

"Dalam perubahannya kami menyimpan inspirasi dari beberapa faksi itu selanjutnya diurungkan oleh Pak Menpora," kata Sekretaris Kementerian Pemuda serta Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Menpora Imam Nahrawi sudah membuat Surat Edaran Nomer: SE 821/MENPORA/VIII/2019 mengenai Tata Baju Pada Pasukan Pengibar Bendara Pusaka pada semua lembaga tertanggal 2 Agustus.

Gatot menjelaskan surat edaran itu berisi mengenai tata baju Paskibraka di penerapan untuk lelaki serta wanita masih sama dengan beberapa tahun awalnya.

"Pokoknya ialah kembali sama dengan beberapa tahun awalnya. Jadi misalnya jika yang cewek masih gunakan rok seperti biasa," katanya.

"Dalam perubahannya kan memunculkan pro-kontra serta pada akhirnya ditetapkan untuk masih skema seperti yang lama," lebih Gatot.

Presiden Joko Widodo sudah mengungkuhkan 68 siswa/siswi SMA dari 34 propinsi jadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019.

Semua anggota Paskibraka putri masih menggunakan rok, baik yang berjilbab atau tidak. Sedang untuk yang lelaki masih menggunakan celana panjang.

No comments:

Post a Comment